Jasa Mengatasi Masalah Pajak
Penerimaan pajak pada triwulan pertama 2015 cuma sebesar Rp 198 triliun atau 15, 32 % dari tujuan yang dibanderol pemerintah Rp 1. 489 triliun. Dengan tidak optimalnya penerimaan pajak, pemerintah dianjurkan untuk menghemat berbelanja.
Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas, Aldian Taloputra menyampaikan walau pemerintah telah melepas subsidi, perubahan perekonomian dunia nyatanya tidak sesuai sama harapan.
hubungi kami http://www.indonesiaconsult.com/id/jasa-konsultan-pajak/
Karenanya, Aldian memperkirakan bakal ada penurunan penerimaan pajak. Ia memperkirakan perkembangan penerimaan pajak th. ini cuma 15 % dari Rp 1. 143 triliun jadi Rp 1. 310 triliun. Tidak tercapainya tujuan penerimaan bikin berlangsung selisih penerimaan pajak sebesar Rp 179 triliun.
Pajak adalah tonggak pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang tiap-tiap tahunnya dianggarkan Rp 276 triliun. Karenanya, Andi menilainya pemerintah butuh berhemat dengan memotong biaya berbelanja sebesar Rp 120 triliun.
" Angka itu telah termasuk juga perhitungan melindungi selisih biaya defisit dari GDP sebesar 2, 4 %, " tuturnya.
Menurut Aldian, pemerintah mesti menyeleksi benar biaya berbelanja modal infrastrukturnya. Apabila ada proyek yang telah terlanjur ditender, pemerintah mesti hentikan proyek yang belum diperlukan.
Dalam RAPBNP 2015 yang baru disahkan Februari lantas, pemerintah membidik berbelanja modal infrastruktur sebesar Rp 5 ribu triliun sepanjang 5 th. ke depan. Dana pemerintah yang diproyeksikan cuma sebesar Rp 1. 199 triliun atau Rp 276 triliun tiap-tiap tahunnya dengan anggapan penerimaan pajak bertumbuh 30 %.